Tuesday, July 2, 2013

Dimana Gus Dur yang Asli?

Kisah tentang Gus Dur yang ada di beberapa lokasi muncul dari testimoni beberapa orang dekatnya, sehingga seringkali mereka malah bertengkar karena dua-duanya berkomunikasi dengan Gus Dur di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama.

Kiai Said Aqil Siroj juga pernah mengalami hal yang sama, ia “dikerjai” oleh Gus Dur sehingga sampai harus berdebat dengan temannya.

Kisahnya bermula ketika itu malam-malam, sehabis mengimami sholat isya, ia bertandang ke rumah Gus Dur, yang merupakan tetangga sebelah rumah di Ciganjur. Karena Gus Dur belum datang, ia duduk-duduk di teras rumahnya.

Tak lama kemudian, datang Suparta, salah satu pejabat BKKBN, yang juga bertamu ke rumah Gus Dur untuk mengundang ceramah. Suparta mengaku baru saja menelepon Gus Dur, waktu itu belum ada HP sehingga telepon yang digunakan telepon rumah, dan yang menjawab Gus Dur sendiri.

Dalam pembicaraan telepon tersebut, Gus Dur mengatakan tak bisa menghadiri undangan BKKBN karena harus menghadiri haulnya Kiai Ali Maksum di Krapyak Yogyakarta. Suparta menegaskan, yang menerima dan menjawab telepon benar-benar Gus Dur sendiri karena ia sudah hapal nada dan suaranya.

Tentu saja Kang Said yang sudah menunggu di rumahnya membahntah, Gus Dur tidak ada di rumahnya dan saat itu ia sedang menunggu kedatangannya.

Akhirnya perdebatan diantara keduanya selesai setelah mobil Gus Dur muncul bersama tuannya didalam kendaraan tersebut. Keduanya lalu dipersilahkan masuk oleh Gus Dur ke dalam rumah.

Pada kesempatan tatap muka itu, Suparta kembali menyampaikan keinginannya mengundang Gus Dur, yang waktu itu masih menjadi ketua umum PBNU, untuk ceramah dalam sebuah acara BKKBN dan jawaban yang diterima sama seperti yang disampaikan dalam pembicaraan lewat telepon bahwa ia ada haul KH Ali Maksum di Krapyak sehingga tak bisa menghadiri undangan BKKBN.

Lalu siapa sebenarnya pria yang menjawab lewat telepon dengan suara persis seperti Gus Dur dan jawaban yang disampaikan juga sama persis dengan jawaban Gus Dur ketika bertatap muka bahwa ia tidak bisa memenuhi undangan BKKBN? Wallahu a’lam. (mkf)

No comments:

Post a Comment