Tuesday, July 2, 2013

Apakah Gus Dur Terkena "Kutukan Negeri Fir’aun"?

Entah kerena kebetulan atau memang ada tuah di negeri Fir’aun, alias Mesir, sejumlah presiden Indonesia yang melakukan kunjungan kenegaraan ke sana, tak lama kemudian jatuh dari kekuasaannya.

Gus Dur, presiden keempat RI juga termasuk salah satu “korban” dari “kutukan negeri Firaun” ini. Gus Dur dilengserkan melalui Sidang Istimewa MPR tak lama setelah ia berkunjung ke Mesir. Ini menambah deretan "korban" sebelumnya setelah Soekarno dan Soeharto, presiden yang dikenal kuat dan berkuasa dalam waktu lama, jatuh setelah kunjungan kenegaraan ke Mesir.

Bagi Gus Dur, Mesir memiliki kenangan tersendiri karena pada tahun 1963-1966 ia tinggal di Kairo untuk belajar, sebelum akhirnya meneruskan pendidikannya di Irak. Selama masa kepresidennya yang singkat, ia dua kali berkunjung ke Mesir. Pertama saat menghadiri KTT G-15 tahun 2000 lalu dan kedua, pada Februari 2001 untuk menghadiri KTT Kelompok-8 (D-8), forum kerja sama ekonomi delapan negara Islam.

Soekarno merupakan presiden RI yang memiliki hubungan sangat baik dengan Mesir, negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia berkunjung ke sana pada tahun 1958, 1960, 1961, 1964 dan terakhir 1965, sebelum akhirnya jatuh dari kekuasaan. Ia sangat dihormati di Mesir, sampai-sampai ada nama jalan Ahmed Soekarno dan mangga Soekarno.

Soeharto, selama 32 tahun kekuasaannya, dua kali berkunjung ke Mesir, pertama pada tahun 1977, dan kedua tahun 1998, seminggu sebelum ia dijatuhkan dalam Reformasi.

Habibie tidak berkunjung ke Mesir selama ia menjabat sebagai presiden. Kunjungannya dilakukan ketika ia menjadi Menristek di era Soeharto.

Mahfud MD, mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur, yang ditemui NU Online disela-sela acara Pekan Konstitusi memiliki kenangan tersendiri tentang kunjungan Gus Dur ke Mesir ini. Ia mendapat pesan dari para Kiai se-Jawa Barat, yang mendengar rencana kepergian Gus Dur ke Mesir agar membatalkan kunjungannya mengingat kekuasaannya waktu itu sudah digoyang oleh berbagai kelompok, dan dua presiden sudah terbukti jatuh setelah dari sana.

Tentu saja karena amanah, pesan tersebut disampaikan ketika bertemu dengan Gus Dur. Tapi apa jawaban dari Gus Dur. “Husni Mubarok yang sudah berkuasa 20 tahun lebih disana saja ngak jatuh-jatuh”. Husni Mubarok ternyata baru jatuh dalam revolusi tahun 2010.

“Tapi memang setelah pulang dari sana jatuh beneran,” kata Mahfud yang sekarang menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Dari catatan NU Online Presiden RI selanjutnya, Megawati Soekarnoputri melakukan kunjungan ke Mesir pada September 2002 untuk memperkuat hubungan bilateral antara dua negara. Dalam pemilu 2004, ia gagal mempertahankan kekuasaannya.

Sementara itu Presiden Yudhoyono berkunjung ke Mesir khusus dalam rangka memberi penghormatan pada pemakaman jenazah pemimpin Palestina Yasser Arafah pada 12 Noveber 2004. Dalam kunjungan yang hanya sehari tersebut, ia didampingi rombongan besar, selain para pejabat negara, juga ikut Ketua Uumum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Pimpinan Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Selanjutnya sampai sekarang, belum terdengar rencana kunjungan presiden kelahiran Pacitan Jawa Timur ini ke Mesir, yang merupakan negera besar dan berpengaruh di Timur Tengah, selama tujuh tahun kekuasaannya. Entah karena memang belum ada hal yang penting untuk pergi ke sana, atau karena saran dari “para penasehat pinternya”, wallahu a’lam.

No comments:

Post a Comment